Menteri ESDM Ignasius Jonan: Jadi Pemimpin Harus Memikirkan Anak Buah

By Admin

nusakini.com--Seorang pemimpin dalam melakukan tugasnya pasti melibatkan manusia lain. Sayangnya, salah satu keburukan dari kondisi kepempimpinan aparatur sipil negara saat ini mereka lebih banyak memikirkan diri sendiri dan cenderung mengabaikan anak buah. Padahal seharusnya anak buah harus menjadi prioritas seorang pemimpin.  

Hal ini diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat membuka penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat),  Senin (8/5) di Gedung Kementerian ESDM Jakarta. "Salah satu keburukan dari kultur kepempimpinan aparatur sipil negara itu adalah, pemimpin-pemimpinnya lebih banyak memikirkan diri sendiri. Mikirin anak buahnya itu jarang sekali", ujar Menteri Jonan. 

Menurut Menteri Jonan, pemimpin harus bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik. "Pemimpin harus memperjuangkan unitnya dan anak buahnya supaya lebih baik. Kalau Anda memimpin, tapi tidak bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik, itu percuma", ungkap Menteri Jonan. 

Nasehat lain yang dipesankan Menteri Jonan kepada para aparatur sipil negara peserta diklat yang berasal dari Kementerian ESDM dan pemerintah daerah, yaitu arti penting dari nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, salah satunya untuk tidak mudah dendam kepada orang lain agar tidak merusak diri sendiri. 

"Manusia itu kalau hidup bermasyarakat, baik dalam keluarga, teman, pekerjaan, dan sebagainya lah, itu sebaiknya tidak mudah dendam. Orang dendam itu, saya mengutip ucapannya Buddha, bagaikan minum racun sendiri, tapi yang diharapkan mati itu orang lain. Dendam itu pasti merusak kita sendiri daripada orang lain", kata Menteri Jonan. (p/ab)